Skip to main content

[Kampus] Kehidupan Kampus IPB Tahun Pertama: Asrama

Berawal dari keisengan saya menuliskan pengalaman pertama masuk asrama (artikel tahun 2012), dengan kealayan dan skill nulis saya yang pas-pasan saat itu, baru-baru ini ada yang nyasar kemari dengan kata kunci "maksud lorong di asrama IPB". What? Ok, saya baru sadar bahwa sekarang udah mendekati masa-masa seleksi dan penerimaan mahasiswa baru. Saya jadi kepikiran, mungkin banyak adik-adik di luar sana yang butuh edukasi mengenai campus life di IPB, terutama bagian dari tahun pertama yang mungkin jadi momok menakutkan bagi mereka: ASRAMA.

Dibandingkan dengan kampus negeri lain, tahun pertama di Institut Pertanian Bogor memang lumayan unik. Banyak yang bilang tahun pertama di kampus ini berasa SMA kelas 4, soalnya mahasiswa Tingkat 1 wajib mengikuti Tahap Persiapan Bersama (TPB). Selain itu, para mahasiswa TPB ini wajib masuk asrama yang telah disediakan pihak IPB. Kampus IPB menyediakan Asrama Putra (C) dan Asrama Putri (A). Asrama putra terdiri dari 3 bangunan, yaitu C1, C2, dan C3, sedangkan asrama putri menyediakan 4 bangunan, yaitu A1, A2, A3, dan A4. Tapi itu kondisi waktu saya masuk tahun 2009 lalu. Sekarang, dengan semakin bertambah banyaknya jumlah mahasiswa baru IPB, beberapa "asrama privat" beralih-fungsi menjadi asrama bagi mahasiswa baru.

"Asrama privat" yang saya maksud ini ialah Wisma Amarilis yang dulunya bisa digunakan sebagai tempat penginapan dan Asrama Sylvasari dan Silva Lestari yang dulunya merupakan asrama Fakultas Kehutanan. Karena itu, letak kedua asrama yang beralih-fungsi tersebut terpisah dari kompleks asrama lainnya dan kondisinya pun berbeda. Kalo mau tau suasana di asrama secluded tersebut, coba cek testimoni mahasiswa penunggu asrama itu deh: asrama sylvasari (putri) dan asrama silva lestari (putra)

Kiri: salah satu bangunan Asrama Putri IPB | Kanan: gedung C-1 Asrama Putra IPB
Bangunan asrama ini denahnya bisa dibilang mirip barak. Begitu masuk, kamu akan melihat ruang besar yang difungsikan sebagai aula, dan korong-lorong panjang di sisi kiri dan kanan. Di lorong tersebut berjejer pintu-pintu kamar dengan barisan kamar mandi dan tempat cuci/berwudhu di ujung lorong. Satu kamar diperuntukkan bagi empat orang, masing-masing mendapat fasilitas tempat tidur bertingkat, lemari, dan meja belajar. Makanya barang bawaan gak usah banyak-banyak deh, seperlunya aja. Ntar sempit loh..

Secara keseluruhan, suasana asrama IPB cukup asri, apalagi pas zaman saya baru masuk dulu. Pohon dimana-mana cuy. Walau sekarang banyak pohon yang ditebangi guna membuka lahan untuk gedung baru, kadang masih bisa ditemukan tupai dan monyet berkeliaran di sekitaran kampus IPB. Tapi jangan salah, walau kamu bisa lihat Gunung Salak dari sini dan dengan pepohonan yang tersebar di penjuru kompleksnya, hawa Kampus IPB Darmaga gak bisa dibilang adem. Iklim berkelembaban lumayan tinggi menyebabkan tubuh gampang berkeringat karena gerah. Jadi bawa baju dingin dan selimut seperlunya aja ya, soalnya banyak mahasiswa baru dari luar daerah yang kecele nih.

Anyway, kehidupan asrama tentunya gak lepas dari yang namanya peraturan. Salah satu aturan yang paling bikin senewen anak TPB ialah aturan jam malam. Tepat pukul 9 malam, penghuni asrama diharapkan telah tiba di area asrama. Lebih dari jam tersebut, pagar asrama ditutup dengan penjagaan. Kamu bisa masuk setelah didata oleh Senior Resident (pembina asrama) dan biasanya diberi tugas/sanksi. Selain aturan jam malam, tentu ada aturan umum lainnya yang perlu ditaati. Asrama juga sering mengadakan kegiatan Social Gathering (soga), Ngaji Lorong (ngalong), dan kegiatan insidental lainnya. Jangan dianggap sepele lho, karena di akhir masa huni para penghuni asrama akan mendapat IP asrama. Jangan tanya IP asrama saya. Gara-gara sering kabur ke kosan kakak saat mati air atau menghindari jam malam, IP asrama saya gak membanggakan sama sekali.hahaha..

Asrama TPB IPB dengan seabreg aturan dan masalahnya pastinya punya keunggulan dong. Keunggulan tinggal di asrama semasa TPB udah dijabarin di sini. Walaupun itu merupakan list yang dibuat oleh website resmi IPB, tapi percayalah, keunggulan tersebut memang benar adanya. Makanya teman anak IPB tuh banyak banget. Mulai dari teman asrama, temannya teman asrama, teman sekelasnya teman asrama, teman BEM, temannya teman BEM, belum lagi kalau ikut Himpro atau UKM. Gak jarang, ada aja mahasiswa yang memperluas "jaringan" mulai dari asrama dengan tujuan berwirausaha saat lulus nanti. Wiih.. Cek aja deh blog anak-anak yang pernah tinggal di asrama, rata-rata pasti punya kenangan gak terlupakan selama tinggal di sana.  Pokoknya suka duka kehidupan asrama dijalani, ntar kalo sudah keluar dari sana pasti ada masa dimana kamu mendadak teringat dan kangen masa-masa tinggal di asrama.hehhe.. Selamat berjuang untuk adik-adik yang sebentar lagi akan melaksanakan SBMPTN 2015 ya.. :)

Comments

  1. Apakah suatu kewajiban masuk asrama di tahun pertama? Seandainya saya punya saudara di daerah situ

    ReplyDelete
  2. Halo Nurnadia! Saya masuk ipb th 2009, jadi saya masih mengacu ke aturan saat itu ya.. Jawabannya, ya. Masuk asrama itu wajib utk mahasiswa tingkat 1, termasuk anak2 yg domisili di Bogor pun tetap wajib tinggal di asrama. Tp ttp aja kadang ada yg lewat dr jam malam belum balik ke asrama (umumnya krn kegiatan organisasi atau memang malas tinggal di asrama), biasanya mereka menginap di kosan kk kelas, atau di rmh saudara utk menghindari hukuman. Di akhir semester ada rapot asrama, yg mengukur keaktifan mahasiswa selama tinggal di asrama.
    Banyak jg pengumuman organisasi/perubahan jadwal kuliah yg ditempel di papan pengumuman asrama, jadi kalo gak tinggal di asrama sebetulnya agak riskan krn rentan misinformasi (pengalaman pribadi).

    ReplyDelete
  3. Apakah ip asrama mempengaruhi kelulusan kak?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Lagu India yang Disadur Menjadi Lagu Dangdut

Contek-menyontek udah gak asing lagi di Indonesia, mulai dari bangku sekolah sampai ke tingkat perfilman, ranah permusikan, dan entah apa lagi. Bahkan, musik dangdut yang didefinisikan sebagai " a music of my country" pun gak luput dari praktek ini. Sudah begitu, nyontek dari negara lain pula. Stadium paling parah dari kegiatan contek-menyontek ini -dan sepatutnya dihindari- adalah plagiarisme. Dalam artikel yang dibahas kali ini, saya gak menggunakan istilah plagiat untuk mendefinisikan lagu-lagu dalam daftar yang akan saya jabarkan, melainkan saduran. Soalnya, beberapa lagu merupakan hasil saduran dan kerjasama, meskipun beberapa lainnya kemungkinan besar memang plagiat. Untuk meyakinkan diri "yang mana" menyadur "yang mana", saya usahakan untuk menyertakan tahun rilis masing-masing lagu.   So , berikut beberapa lagu India yang disadur menjadi lagu dangdut, dari yang terang-terangan sampai yang gak disangka-sangka. Biar lebih seru, coba dengar lag

Jingle Iklan Ikonik di Indonesia

Gak terasa bertemu lagi dengan akhir pekan di minggu kedua bulan Juni. Sabtu yang cerah gini enaknya dipakai jalan-jalan sama teman, leyeh-leyeh santai di kamar sambil baca buku, atau hiburan yang paling monoton: nonton TV. Tapi sebenarnya apa sih yang kamu tonton? Kadang nonton TV tuh kayak nonton iklan diselingi acara TV, bukan acara TV yang diselingi iklan. But somehow , semalas apa pun kamu sama pariwara yang berseliweran di televisi, mau gak mau kadang tetap kamu tonton juga. Ngaku deh. Apalagi iklan yang muncul di sekitar jam tayang acara favoritmu. Kalo lagi males ganti channel ya terpaksa dipantengin juga, terutama kalo acara TV lain yang tayang saat itu yang model begini . Akibatnya, dari sekian banyak iklan tersebut ada aja iklan yang nempel di kepala, entah karena tagline nya, plot nya, atau jingle nya. Gak percaya?  Coba baca kalimat di bawah ini tanpa menyanyikannya: "Kabar gembira untuk kita semua, kulit manggis kini ada ekstraknya"   Iklan produk te

[Lagu Daerah] Pempek Lenjer -Kord Lirik Arti-

Suatu hari di kantin, saya disapa teman saya yang orang Bengkulu. Walaupun saya orang Palembang, tapi karena akar bahasa sama-sama Melayu, maka tak menghalangi kami menggunakan bahasa daerah. Setelah dia berlalu, teman duduk saya yang rata-rata orang Jakarta dan Bogor langsung menimpali: " Roaming cuy , tadi ngobrol apa deh? Ajarin doooong". Terlepas dari respon saya yang hanya cengengesan serta perkataan dia saat itu yang kemungkinan 80% basa-basi dan 20% penasaran, saya jadi kepikiran: "Why not?" Bahasa Palembang itu cukup mudah bagi penutur bahasa Indonesia. Ganti saja huruf belakang kata Indonesia dengan huruf "o", sisanya yah.. memang kadang bahasa Palembang rada *nyemelo . Mengartikan bahasa Palembang ke bahasa Indonesia jadi gampang-gampang susah akibat kata-kata nyemelo itu. Saya percaya, salah satu cara paling ampuh dalam mempelajari bahasa asing ialah dengan sering mendengar lagu bahasa tersebut. Tidak terkecuali untuk bahasa daerah.